Kronologi Singkat Kasus Kompol Cosmas
Nama Kompol Cosmas Kaju Gae belakangan mencuat ke publik setelah tragedi yang menewaskan Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online (ojol). Peristiwa itu terjadi saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, akhir Agustus 2025.
Dalam insiden tersebut, kendaraan taktis (rantis) Brimob yang berada di bawah komando Cosmas melindas Affan hingga tewas. Kejadian itu memicu kemarahan publik, terutama karena korban dianggap tidak bersalah dan hanya berada di lokasi saat unjuk rasa berlangsung.
Profil Singkat Kompol Cosmas
- Nama lengkap: Kompol Cosmas Kaju Gae
- Jabatan terakhir: Komandan Batalyon (Danyon) Resimen IV Korbrimob Polri, Polda Metro Jaya
- Karier: Perwira Brimob dengan pengalaman panjang di lapangan, dikenal tegas, dan pernah dipercaya memimpin pasukan di berbagai operasi besar.
- Citra publik: Sebelum kasus ini, ia relatif jarang muncul di pemberitaan negatif.
Sidang Etik dan Putusan Berat
Pada 3 September 2025, Cosmas menjalani sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP).
- Putusan utama: Pemecatan Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari kepolisian.
- Sanksi tambahan: Penempatan khusus (patsus) selama 6 hari di Divisi Propam Polri.
- Reaksi Cosmas: Menangis saat mendengar putusan, dan sempat menyatakan akan “berpikir-pikir dulu” sebelum menerima atau mengajukan banding.
Pernyataan Mengejutkan
Dalam keterangannya, Cosmas mengaku baru mengetahui adanya korban tewas setelah ia tiba di markas pascademo. Hal ini memicu pertanyaan publik:
- Apakah benar ia tidak mengetahui kondisi lapangan saat itu?
- Atau ada unsur kelalaian dalam pengawasan pasukan dan kendaraan yang ia pimpin?
Respon Publik & Kontroversi
Kasus Cosmas menimbulkan dua kubu pandangan:
1. Kubu yang bersimpati
- Menilai air mata Cosmas sebagai tanda penyesalan mendalam.
- Beranggapan bahwa tragedi itu bisa jadi murni kecelakaan tanpa kesengajaan.
2. Kubu yang mengkritik
- Menekankan bahwa sebagai komandan, Cosmas tetap bertanggung jawab penuh.
- Menilai pemecatan pantas karena korban kehilangan nyawa akibat kelalaian aparat.
Pertanyaan yang Masih Menggantung
- Hingga kini, publik masih menunggu jawaban:
- Apakah Cosmas akan menempuh jalur banding?
- Bagaimana proses hukum pidana terhadap dirinya dan anggota pasukan yang terlibat?
- Apakah tragedi ini bisa menjadi titik balik agar Polri lebih transparan dan hati-hati dalam mengendalikan pasukan?
Penutup
Kasus Kompol Cosmas Kaju Gae adalah contoh nyata bagaimana sebuah kesalahan di lapangan bisa mengubah karier seorang perwira tinggi dalam sekejap. Dari panglima lapangan yang disegani, kini ia menyandang status mantan polisi dengan catatan kelam.
Publik akan terus menanti: apakah ini akhir dari perjalanan Cosmas, atau justru awal dari babak hukum yang lebih panjang?
0 Komentar
Setiap kata dari anda adalah motivasi bagi blog ini untuk menjadi lebih baik.