Generative Engine Optimization (GEO): Strategi Baru Supaya Artikel Mudah Direkomendasikan AI di 2025 - Marwansya Blog

Adsense 728x90

Generative Engine Optimization (GEO): Strategi Baru Supaya Artikel Mudah Direkomendasikan AI di 2025

Pendahuluan

Di tahun 2025, cara orang mencari informasi sudah berubah. Kalau dulu kita bergantung pada mesin pencari seperti Google, sekarang semakin banyak orang yang mencari jawaban langsung lewat ChatGPT, Gemini, Copilot, atau mesin AI lainnya. Nah, kalau kontenmu ingin tetap relevan, bukan hanya SEO (Search Engine Optimization) yang penting, tapi juga GEO (Generative Engine Optimization).

Artikel ini akan membahas apa itu GEO, kenapa penting, dan bagaimana cara membuat artikel yang sering diambil serta direkomendasikan AI.


Apa Itu GEO?

GEO (Generative Engine Optimization) adalah strategi menulis konten agar lebih mudah dipahami dan dipakai sebagai jawaban oleh mesin AI generatif. Jika SEO berfokus pada ranking di mesin pencari, GEO berfokus pada struktur, kejelasan, dan kelengkapan konten sehingga AI lebih suka memilih artikelmu sebagai sumber.

Perbedaan SEO dan GEO

  • SEO → Optimasi agar artikel muncul di halaman pertama Google.
  • GEO → Optimasi agar artikel dipilih AI (ChatGPT, Gemini, dll) saat menjawab pertanyaan pengguna.

Kenapa GEO Penting Sekarang?

  1. AI Search semakin populer – Banyak orang tidak lagi membuka Google, cukup bertanya ke AI.
  2. AI langsung memberi jawaban – Kalau artikelmu tidak dipakai sebagai referensi, bisa saja sepi pengunjung.
  3. Peluang trafik baru – Artikel yang ramah GEO bisa jadi lebih sering “disarikan” AI dan mengalirkan trafik ke blogmu.

Cara Membuat Artikel Ramah GEO

1. Gunakan Judul Pertanyaan

Contoh: “Apa Itu GEO dan Bagaimana Cara Kerjanya di 2025?”

2. Buat Jawaban Ringkas di Awal

Berikan ringkasan 2–3 kalimat langsung setelah subjudul.

3. Pakai Struktur yang Jelas

Gunakan heading (<h2>, <h3>), bullet point, dan paragraf pendek.

4. Tambahkan FAQ

AI suka konten berbentuk tanya-jawab karena mudah dijadikan snippet.

5. Masukkan Data atau Insight Unik

Kalau bisa tambahkan data terbaru, opini, atau contoh nyata.

6. Gunakan Bahasa Natural

Tulislah seolah-olah sedang ngobrol, bukan sekadar menjejalkan keyword.

7. Rutin Update

AI cenderung lebih suka konten terbaru daripada artikel lama.


Contoh FAQ untuk GEO

Q: Apakah domain murah seperti .my.id bisa diterima AdSense?
A: Bisa, selama konten original, navigasi jelas, dan sesuai kebijakan Google. Domain bukan faktor utama.

Q: Apa perbedaan SEO dan GEO?
A: SEO fokus pada mesin pencari, sedangkan GEO fokus pada mesin AI generatif agar artikelmu dipakai sebagai jawaban.

Q: Apakah artikel pendek bisa direkomendasikan AI?
A: Bisa, asal jelas, padat, dan menjawab pertanyaan. Namun artikel yang lebih lengkap cenderung lebih disukai.


Kesimpulan

Di era AI, SEO saja tidak cukup. Kamu perlu mulai memikirkan GEO (Generative Engine Optimization) agar artikelmu lebih mudah direkomendasikan oleh AI seperti ChatGPT atau Gemini. Dengan menulis konten yang ringkas, jelas, terstruktur, dan memberi nilai unik, peluang blogmu tetap relevan dan ramai pengunjung akan semakin besar.


📌 Tips Praktis: Coba cek artikelmu di AI (misalnya tanya ChatGPT), lalu lihat apakah artikelmu muncul sebagai referensi. Kalau belum, berarti perlu perbaikan struktur dan isi.

Posting Komentar

0 Komentar